Kamis, 10 Oktober 2013

AKU INGIN MENJADI LILIN




            Indonesia adalah negeri yang aku bangga-banggakan. Indonesia memiliki dua musim, musim hujn dan musim kemarau.
            Aku kadang benci dengan musim hujan karena aku takut petir, dan aku benci ketika kamu harus menari dibawa derasnya air hujan!! Tapi kadang pula aku senang dengan musim hujan karena aku senang ketika kamu ketkutan dengan angin kencang saat hujan, kamu bagaikan seorang anak kecil yang manja ke ibunya, kamu selalu manja denganku. Tapi semuanya hanya kenangan manis.

By :@Siska_Ismail
                Andaikan ada sosok pria yang menemaniku dalam kesendirianku ini “ ahh! Tidak mungkin. Aku ingin menjadi lilin dalam hidupny, aku ingin menerangi kegelapannya. Seorang teman bertanya kepadaku “Mengapa engkau hendak menjadi lilin, sedangkan yang lebih terang ada, matahari misalnya, kamu bisa mencari  bintang mana yang hendak engkau terangi”.
            “Ya.. benar sekali, tapi matahari terlalu besar bagiku, matahari hanya datang saat malam hari sedangkan lilin?? Lilin bisa saja datang disaat seseorang membutuhkannya, aku ingin menjadi lilin agar dapat menerangi kegelapan, dan agar cahayaku dapat ia jaga” jawabku menjelaskan.
            “lalu apa kegelapan itu telah kau dapatkan” tanyanya dengan nada tinggi
            “yaa!! Tetapi itu dulu, sekarang sudah tak lagi. Andaikan semuanya dapat terulang, aku hanya ingin menjadi lilin dihidupnya tetapi semuanya gak mungkin lagi” dengan wajah sok tegar.
            Aku mulai teringat sosoknya, sosk pria yang mengerti akan hidupku saat itu. Sangat sulit rasanya menjadi apa yang di inginkan. Sangat sulit menjadi lilin. Masih teringt tentangmu, aku dan kenangan. Aku mampu saja melupakannya tetapi aku tak dapat melupakan kenangan. Dalam sepi aku bernyanyi..
                                    Hati ini telah letih jalani kisah yang kau rasa perih
                                    Seolah hatimu yang paling terluka
                                    Tak pernah kau lihat sisi hatiku
            Aku mencoba tuk merelakanmu, bukan karena ku tak mencintaimu lagi, tetapi aku merasa tak mampu membahagiakanmu. Semuanya datar ketika kisah itu harus menjadi kenangan.. kenangan yang tak pernah ku bayangkan akan berakhir seperti ini.. lalu siapa nantinya yang hendak aku terangi dengan cahayaku.? Siapa nantinya yang akan menjaga cahayaku dari tiupan angin.?
Cerita Bersambung (CerBung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar